Matur Nuwun Kang Wasikun

00.21


SeputarTegalharjo.com -- Kamis 3 maret 2016, tidak banyak yang berbeda dari hari-hari biasanya. setelah makan siang saya berangkat mengambil pesanan stiker cutting di daerah mataram. Gerimis mengiringi perjalanan sore itu. Menjelang ashar saya kembali ke tembalang.

Tepat di depan SMA Sedes semarang, saya yang sedang menyeberang jalan tiba-tiba datang dari arah selatan sebuah motor dan ..Brak..motor itu menabrak saya dan bergulingan. Beruntung saya sedang berhenti jadi tidak sapai adu banteng. Saya jatuh tertimpa motor, merasa tak kuat bangun saya menunggu orang disekitar membantu.

Satpam SMA Sedes, tukang parkir dan warga membantu saya bangun yang tertimpa motor, reflek saya coba melihat sekujur badan, alhamdulillah tak banyak yang lecet. tetapi begitu hendak bangun dan berjalan, tiba-tiba kaki ini  tak kuasa menjadi pijakan. dan astagfirullah lutut kanan saya, ada apakah saya tak bisa berjalan.

Seketika pikiran ini memikirkan kemungkinan terburuk, patah tulang dan harus operasi, tiba-tiba saja pikiran ini teringat ibu dan jadi sedih luar biasa. Orang-orang yang ramai di sekeliling saya di pinggir jalan tidak begitu saya hiraukan apa saja yang dikatakan. 

Dalam seperkian detik, pikiran ini kembali ke logika, cukup meratapinya..selanjutnya apa? minta dibawa ke rumah sakit terdekat? dibawa ke sangkal putung? atau bagaimana? kaki ini harus segera adi diagnosis dan mendapat penanganan agar segera sembuh.

Pikiran pertama yang terlintas adalah  kang wasikun, tetangga saya yang selama ini banyak dimintai tolong oleh masyarakat ketika dapat musibah berkaitan dengan keseleo, patah tulang dll. kenapa kang wasikun? dari sekian orang yang punya kelebihan yang sama setahu saya beliau adalah pemilik metode paling halus dalam penanganan. keseleo, kejetit, dkk itu sangat sakit apalagi kalau diperlakukan dengan tidak halus.

Akhirnya saya segera menelpon ahmad dan udin teman dari tembalang, menceritakan kejandian dan minta segera dijemput. saya juga menelpon mas imron guru ngaji dan pemilik rental mobil khatlistuiwa, memesan 1 unit beserta driver untuk mengantar pulang.

Yang bertanya bagaiaman si penabrak? dia tidak mau bertanggung jawab. ngeyel, warga menyarankan di bawa ke polisi. tapi saya tidak peduli yang saya pikirkan saat itu saya harus segera mendapat pertolongan pertama dan tahu apa yang saya alami.

Berangkat dari semarang sekitar jam 5 sampai rumah di desa Tegalharjo dukuh Weron selepas isya, saya langsung menelpon kakak ipar. agar bersiap mengantar ke kang Wasikun. ibu dan mbak saya yang belum tahu apa yang saya alai syok.

Sesampainya di rumah kang Wasikun, dibantu tiga orang saya diiturunkan dari mocil. menangis menahan sakit dan begitiu disentuh langusng menangais histeris. saat itu lutut saya sudah bengkak dan memar akibat trauma dan posisi tidak bisa ditekuk atau diluruskan. 

Kang Wasikun berusaha meluruskan kaki saya dan mengembalikan posisi sendi lutut yang bergeser. kemudian untuk menjaga posisi dibalut dengan perban elastis berwarnacoklat.

Kata beliau, sendi lutut saya geser akibat benturan keras. dan harus dikembalikan dulu ke posisi semua, paling tidak harus bedrest sebulan untuk pemulihan dan harus latiahn jalan lagi.

Sambil tersedu-sedu sama bertanya apakah harus dibawa kerumah sakit? beliau menyakinkan insyaallah tidak perlu. dan apakah saya akan bisa jalan lagi? beliau menyakinkan insyaallah bisa. kata beliau apa yang saya alami ini termasuk parah,tapi beliau menyakinkan ada yang pernah lebih parah. beliau mengatakan "istirahat dulu untuk sementara biasanya juga jarang di rumah lama-lama kan?" sambil tersenyum.

Sejak malam itu, beliau rutin, 4 hari hingga seminggu sekali mendatangi saya untuk kembali terapi dan melatih berjalan. Dengan penuh ketelatenan dan yang paling saya suka adalah metode yang sangat halus, bahkan untuk orang yang tak tahan sakit seperti saya.

Untuk latihan jalan, saya diberikan saran dengan menggunakan kursi plastik sebagai pegangan layaknya lansia, tidak boleh meggunakan kruk. Kenapa? karena kalau dengan kruk kaki akan mengantung. bagaimanapun karena posisi di lutut sebagai tumpuan kan butuh waktu yang tidak sebentar dalam pemulihan.

27 maret dengan banyak pertimbangan saya kembali ke semarang, karena ada tanggung jawab usaha Loetju dan pendaftaran kuliah ponakan yang terkahir hari itu. Semalan saya tidak bisa tidur karena kondisi sebenarnya belum bisa berjalan. Pagi-pagi sekali sebelum rombongan beranggkat ke semarang kang wasikun datang. waktu itu beliau bilang bahwa pagi ini juga kamu harus bisa berjalan. 

Saya diminta jalan tanpa alat bantu dan orang yang menuntun, saya bilang "ora iso kang.." beliau bilang "sio-iso, kowe kudu iso, nek geser maneh aku sing tanggung jawab". agedan ini mirip kayak di film-film motivasi. musuh terbesar saat itu bukan cidera yang saya alami tetapi mental blok, ketakutan untuk kembali berjalan. Satu langkah maju dan ...(dengklung) dengan tertatih saya melangkah untuk pertama kalinya tanpa alat bantu dan seterusnya hingga 2 meter.

Semua keluarga yang melihat moment itu di ruang tamu tersenyum dan tertwa lebar setelah sebelumnya tegang, saya pun tak terasa berkaca-kaca ya Allah aku bisa jalan lagi. dan kang wasikun tersenyum, beliau berpesan di semarng jalan diforsir dulu, tetap latihan berjalan dan hari-hati naik turun tangga.

Hingga hampir 6 bulan saya baru bisa menekuk lutut saya untuk jonggkok artinya hampir 6 bulan harus sholat dalam posisi duduk dan dikamar mandi. ibu saya sampai membuatkan kursi khusus untuk di kamar mandi. 

Matur nuwun kang wasikun, kulo mboten saged bales nopo-nopo, mugi-mugi tansah pinaringan sehat wal afiat, segala kebaikan panjengan dibales kalih gusti Allah. amin ya robbal 'alamin.

Apabila ada pembaca yang sedang kena musibah yang serupa atau seputar keseleo dll, barang kali untuk ikhtiar bisa datang ke rumah kang wasikun di dukuh weron, desa tegalharjo kec. trangkil kabuten pati. 

Video Inspiratif


penulis: Kang Mad

Artikel Terkait

Previous
Next Post »